Kamis, 26 November 2009

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN


PROFESI PENDIDIKAN

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Guru sebagai agen pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini peran guru terkait dengan peran siswa dalam belajar. Pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah peran tersebut sangat tinggi, karena ada gejala pada diri siswa malas belajar, membolos sekolah, menjawab hanya asal kena (clometan), senda gurau, menggunakan HP bila guru menjelaskan bahan-bahan yang sekiranya perlu difahami, hal ini merupakan ketidaksadaran siswa tentang belajar.
Siswa dalam belajar memiliki bermacam-macam motivasi. Menurut Biggs dan Telfer motivasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Motivasi instrumental
Motivasi instrumental maksudnya bahwa siswa belajar karena didorong adalah hadiah atau menghidari dari hukuman.
2.      Motivasi social
Motivasi sosial maksudnya adalah siswa belajar penyelenggaraan tugas, berarti keterlibatan pada tugas menonjol.
3.      Motivasi instriksik
Motivasi instriksik maksudnya belajar karena keinginan dari diri sendiri. Motivasi instrumental dan motivasi social termasuk kondisi eksternal sedang motivasi instriksik dan motivasi berprestasi termasuk kondisi internal.
4.      Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi dibedakan motivasi berprestasi tinggi dan motvasi berprestasi rendah. Siswa memiliki motivasi berprestasi dan motivasi instriksik diduga siswa akan berusaha belajar segiat mungkin.
Pada motivasi instriksik maka ditemukan sifat perilaku sebagai berikut:
1.      Siswa kualitas, keterlibatnya dalam belajar sangat tinggi, berarti guru tinggal memelihara semangat peserta didik.
2.      Perasaan dan keterlibatan ranah afektif tinggi, dalam hal ini guru memelihara keterlibatan belajar siswa.
3.      Motivasi, ini sifatnya memelihara sendiri, dengan demikian guru harus memeliharan keterlibatan siswa dalam belajar.
Guru harus benar-benar memahami motivasi belajar siswanya dan kemudian memberi motivasi yang tepat. Apabila siswa motivasi berprestasi tinggi, lebih berkeinginan meraih keberhasilan, lebih terlibat dalam tugas-tugas dan tidak menyukai kegagalan, maka dalam hal ini tugas guru menyalurkan semangat kerja keras, dan apabila siswa memiliki motivasi berprestasi rendah, yang pada umumnya lebih suka menghindari dari tugas, maka guru sebaiknya memberi motivasi yang lebih agar siswa tersebut sadar akan belajar dan diharapkan guru mampu berkreasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang.
1.      Sebagai pelatih (coaches)
Guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada.
2.      Sebagai konselor
Guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal.
3.      Sebagai manajer pembelajaran
Guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran.
4.      Sebagai partisipan
Guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa.
5.      Sebagai pemimpin
Diharapkan guru mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain di luar mengajar.
6.      Sebagai pembelajar
Guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya.
7.      Sebagai pengarang
Guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionaliemenya.
Guru bukan hanya harus pintar dalam menguasai materi, tapi yang lebih penting adalah pintar dalam berinteraksi dan memberikan pemahaman kepada anak didik.
Keberhasilan proses pembelajaran pada satu lembaga pendidikan pada dasarnya terletak pada jalinan komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Oleh karena itu kedua belah pihak hendaknya menyadari perilaku yang bagaimana yang harus diperankan oleh masing-masing pihak agar proses belajar mengajar menghasilkan kualitas yang baik. Sebab tujuan pendidikan dan khususnya tujuan pembelajaran akan tercapai secara efektif dan efisien apabila dalam kegiatan pembelajaran  itu terdapat komunikasi yang harmonis. Guru atau dosen sebagai komunikator, sebagai demonstrator dan sebagai fasilitator harus mampu menampilkan ketrampilan dalam menyampaikan informasi, gagasan, materi pembelajaran agar mudah dipahami oleh peserta didik sebagai kominiket.


2 komentar:

  1. Kak share dng 5 macam coating :') utk tugas aku :'(

    BalasHapus
  2. artikelnya bagus, memang peran guru dalam pembelajaran di sekolah, sangatlah penting guna untuk mendongkrak prestasi siswa, kami menyediakan aplikasi absensi fingerprint yang terintegrasi dengan sms HP ortu, silahkan kunjungi website kami ABSENSI SISWA

    BalasHapus