TELUR
1.
Pengertian telur
Telur merupakan sumber protein hewani yang baik. Sumber protein telur juga mudah
diserap tubuh, baik untuk konsumsi anak-anak hingga lansia. Selain protein,
beragam vitamin, lemak dan mineral esensial juga terkandung di dalam telur.
Hampir semua jenis telur dapat dimakan tetapi hanya
beberapa jenis telur saja yang lazim dimakan, baik sebagai lauk-pauk maupun
sebagai obat.
Telur yang biasa dikonsumsi antara lain telur yang berasal dari unggas seperti ayam, bebek, angsa dan beberapa jenis burung seperti burung unta dan burung puyuh.
2.
Struktur fisik telur
Telur mempunyai
bentuk fisik bulat sampai lonjong dengan ukuran yang berbeda-beda, tergantung
jenis hewan, umur, dan sifat genetiknya. Telur tersusun atas tiga bagian, yaitu
kulit telur, putih telur, dan kuning telur.
1.
Kulit telur; pada bagian permukaan
kulit terdapat pori-pori. Telur yang masih baru, pori-pori masih dilapisi kutikula yang terdiri
dari 90% protein dan sedikit lemak yang berfungsi mengurangi penguapan air dan
mencegah masuknya mikroba.
2.
Putih telur; terdiri dari 40%
putih telur encer dan 60% lapisan putih telur kental. Bagian putih telur tidak
tercampur dengan kuningnya karena adanya kalaza yang mengikat bagian kuning
telur dan membrane vitelin yang elastis.
3.
Kuning
telur; merupakan bagian yang paling penting dari telur
sebab di bagian ini terdapat embrio hewan. Pada bagian kuning telur paling
banyak terdapat zat-zat gizi, yang sangat penting bagi perkembangan embrio.
Bagian-bagian
telur
Keterangan:
·
Cangkang
Telur : Mempunyai banyak pori yang penting untuk pertukaran udara. Di dalam
cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak
menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara.
·
Rongga
Udara : Sebagai sumber oksigen bagi embrio.
·
Albumen (putih
telur) : Berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan, bahaya
lain, dan sebagai cadangan makanan.
·
Kuning
Telur : Sebagai persediaan makanan bagi embrio.
·
Kalaza
(tali kuning telur) : Berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada
tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
·
Keping
Lembaga : Disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.
3.
Fungsi telur
Fungsi telur
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1.
Fungsi secara umum:
·
Dapat memperbaiki kadar lipid (kolesterol) seseorang yang kolesterolnya naik
saat mengonsumsi makanan kaya kolesterol.
·
Nutrisi penting dalam sebutir telur, seperti choline, sangat penting
untuk fungsi otak dan kesehatan.
·
Telur juga mengandung anti-oksidan
serta lutein yang membantu mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan
katarak.
2.
Fungsi dalam pengolahan:
·
Daya Buih. Cara untuk mendapatkan
busa dengan pengocokan. Daya buih ini sangat dibutuhkan untuk pengolahan cake,
puding, atau hidangan lain yang membutuhkan pengembangan.
·
Daya
Emulsi. Emulsi adalah campuran antara dua jenis cairan yang secara normal tidak dapat tercampur. Kuning telur merupakan emulsi
minyak dalam air. Penerapan daya emulsi ini yang paling banyak digunakan pada pengolahan
saus minyak yaitu mayonaise dan holandaise.
·
Pemberi Warna. Warna kuning
didapatkan dari kuning telur. Warna dari kuning telur dimanfaatkan dalam
beberapa produk kue, saus, atau es krim.
4.
Macam-macam telur
Telur yang dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia umumnya berasal dari unggas yang diternakkan. Jenis
yang paling banyak dikonsumsi adalah telur ayam, bebek (itik), puyuh dan penyu. Telur penyu, kalkun, angsa, merpati, dan telur unggas peliharaan
lainnya belum maksimal dimanfaatkan karena produksinya sedikit. Telur-telur
yang lebih kecil seperti telur ikan (kaviar) kadang juga digunakan
sebagai campuran dalam hidangan. Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang
berukuran besar seperti telur burung unta.
v Aneka
telur dan ciri-cirinya:
a. Telur Ayam Kampung, ciri-cirinya :
·
Berat + 45 - 50
gram/butir
·
Bentuknya lonjong, ukurannya lebih
kecil dari telur ayam negri.
·
Warnanya putih agak kecoklatan.
·
Warna kuning telurnya lebih pekat
daripada telur ayam negeri.
·
Kuning telurnya biasa digunakan untuk
campuran jamu.
b. Telur Ayam Negeri, ciri-cirinya :
·
Berat + 55 -65
gram/butir
·
Bentuknya oval.
·
Warna kulitnya kuning kuning pudar.
·
Banyak dihidangkan sebagai lauk-pauk
atau hiasan untuk hidangan.
c. Telur Bebek / Itik, ciri-cirinya :
·
Ukurannya lebih besar dari telur ayam
·
Berat + 55 – 75 gram
/butir
·
Kulitnya berwarna hijau kebiruan,
meskipun ada yang berwarna putih.
·
Kulitnya lebih tebal dibandingkan
dengan telur ayam.
·
Pemakainnya terbatas, karena berbau
amis.
d.
Telur Burung Puyuh, ciri-cirinya :
·
Ukurannya kecil.
·
Berat + 15 – 20 gram
/butir
·
Warna kulitnya bercak-bercak hitam
kecoklatan.
·
Kulit kerabangnya tipis, dilapisi
lapisan kulit atau membran yang alot, sehingga mudah robek.
e. Telur Penyu, ciri-cirinya :
·
Berat + 40 gram/butir
·
Bentuknya bulat seperti bola
pingpong.
·
Warnanya kelabu.
·
Kulitnya lunak, tetapi tidak mudah
pecah.
·
Banyak terdapat di pinggiran pantai.
f. Telur Angsa, ciri-cirinya :
·
Berat + 155
gram/butir
·
Bentuknya lonjong dan besar.
·
Warna kulitnya putih.
·
Jarang di dapat.
v Berdasarkan
ukurannya, maka telur dapat dikategorikan menjadi beberapa tingkatan, yaitu :
·
Small,
selusin beratnya ± 540 gram
·
Medium,
selusin beratnya ± 600 gram
·
Large,
selusin beratnya ± 720 gram
·
Extralarge,
selusin beratnya ± 810 gram
·
Peewee,
adalah telur yang kecil dan dalam selusin beratnya ± 450 gram
·
Jumbo,
atau telur yang sangat besar dan dalam selusin beratnya ± 900 gram
5.
Teknik memilih telur
Ada beberapa teknik
dalam memilih telur yang masih baik, yaitu:
1.
Kulit telur masih baik dan tidak
retak.
2.
Jika dilihat/diteropong di sinar
matahari, telur tampak jernih.
3.
Telur akan tenggelam jika
dimasukkan ke dalam air.
4.
Telur tidak berbunyi jika
digoyang-goyang.
5.
Kuning telur masih bulat dan
terletak di tengah-tengah.
6.
Telur tidak mengeluarkan bau yang
tidak sedap.
6.
Teknik penyimpanan telur
Penyimpanan telur
pada dasarnya dilakukan untuk mencegah terjadinya penguapan air. Misalnya
penyimpanan telur dapat dilakukan dengan jalan merendam telur dalam air kapur
(cairan kalsium hidroksida).
Penyimpanan telur dengan cara ini pori-pori pada kulit telur akan
tertutup dan pH larutan yang tinggi akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Beberapa hal lain yang dianjurkan dalam teknik penyimpanan telur, antara lain:
1.
Menyimpan telur sebaiknya di dalam
almari pendingin. Daya simpan telur disuhu ruang adalah 8 hari sedangkan di
dalam kulkas bisa bertahan hingga 3 minggu. Setelah ini, kualitas telur akan
menurun.
2.
Walaupun isi telur tersimpan di
dalam cangkang, pori-pori kulit telur tetap bisa menyerap aroma dari luar.
Karenanya, simpan telur tidak boleh
berdekatan dengan bahan pangan berbau tajam, seperti ikan,
durian dan terasi.
3.
Simpan telur di dalam rak dan
balik setiap 2 hari sekali. Ini untuk menjaga kualitas telur tetap baik dan
kuning telur tetap di tengah.
Untuk mengetahui
lebih lanjut kualitas atau mutu telur atau kesegaran telur, dapat dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut:
ü Meneropong telur
Dapat menggunakan
sinar matahari atau lampu pijar. Untuk meneropong telur, maka bagian
ujung telur yang lebih besar ditempelkan pada lampu, karena rongga udara telur
terletak pada bagian tersebut. Pada saat meneropong telur akan terlihat bagian
dari: rongga udara telur, putih telur dan kuning telurnya.
Telur yang masih
segar/ baru akan terlihat :
·
Rongga udara (ada di ujung telur)
kecil, semakin kecil semakin bagus.
·
Kulit telur mulus, pori-pori kerabang
kecil.
·
Tidak ada noda di dalam isi telur.
·
Kuning telur di tengah, tidak bebas
bergerak.
ü Merendam telur dalam air
·
Bila posisi telur terbaring sempurna
di dasar gelas (tenggelam), maka menunjukkan bahwa usia telur masih sangat
baru.
·
Bila sebagian telur berdiri
(melayang), menunjukkan telur sudah agak lama (diperkirakan umur satu minggu.
·
Bila telur berdiri tegak (mengapung),
menunjukkan umur telur sudah lama (antara 2 - 3 minggu).
ü Memecahkan telur
·
Telur yang masih baru, bila
dipecahkan, bagian putihnya terlihat masih kental.
·
Telur dengan usia satu minggu, bagian
putihnya lebih melebar.
·
Telur berusia 2 - 3 minggu bagian
putihnya jauh lebih luas lagi, karena makin tua usia telur makin encer.
7.
Metode memasak telur secara teori
Pengolahan telur
dapat menggunakan panas kering, panas minyak, maupun panas basah. Beberapa
metode pengolahan yang sering digunakan adalah:
1.
Boiling
2.
Frying
3.
Ssauté
4.
Baking.
5.
Poaching
8.
Kriteria hasil hidangan dari telur
- Teknik penyajian
Sajian telur bisa
dihias dengan peterseli segar atau daun selada, terutama untuk jenis sajian
telur devil's egg yaitu telur
rebus yang kuning telurnya telah diberi bumbu. Jika suka, bisa ditambah dengan
taburan keju parmesan parut, selembar keju asap, atau keju ementhal. Atau bisa
juga disajikan bersama roti panggang rasa bawang.
Menghidangkan
sajikan sajian telur agar lebih menggoda selera, bisa dilakukan dengan berbagai
cara. Telur rebus misalnya, bisa
disajikan
dalam cangkir telur (egg cup). Telur
acak (scrambled egg) bisa disajikan dalam piring datar atau kalau
mau tampil lain, bisa disajikan dalam mangkuk.
- Alat penyajian
Alat penyajian yang
digunakan untuk menyajikan hidangan telur sangat beragam dan harus disesuaikan
dengan jenis olahannya. contoh alat yang bisa digunakan untuk menyajikan
hidangan telur:
Cangkir
telur/egg cup Piring/plate
9.
Contoh hidangan dari telur
1.
Telur rebus dengan
kulit (Boiled egg)
Adalah telur yang direbus dalam cairan yang mendidih,
bahan cair yang digunakan bias berupa air, susu, atau kaldu. Berdasarkan tingkat kematangannya
telur rebus dibedakan
menjadi 3, yaitu:
a.
Soft boiled egg, dengan air dingin
3-4 menit, dengan air panas 2-3 menit.
b.
Medium boiled egg, dengan air dingin
6-7 menit, dengan air panas 3-4 menit.
c.
Hard boiled egg, dengan air dingin
10-11 menit, dengan air panas 7-9 menit.
Ä Pada umumnya hard boiled egg
mengalami proses lebih lanjut menjadi stuff egg atau scotch egg.
2.
Telur rebus tanpa
kulit (Poached egg)
Adalah telur yang dipecah dan dimasukkan langsung ke
dalam air yang sedang mendidih dan diberi sedikit cuka. Berdasarkan tingkat
pemanasannya, maka telur yang direbus tanpa menggunakan kulit terdapat beberapa
jenis, yaitu:
a.
Poached egg (telur mandi), yaitu telur direbus dalam air
cuka dan garam. Perebusan dapat dengan atau tanpa cetakan.
b.
Oeufs en gelee (selai telur), telur yang
dimasak atau dicampur
dengan masakan lain,
lalu direbus dengan teknik au ben marie (ditim) atau dengan dikukus.
c.
Thread egg (benang telur), kocokan telur dituang ke dalam
cairan mendidih melalui saringan halus. Biasanya untuk hidangan sup.
3.
Telur goreng (Fried egg)
Beberapa
jenis teknik mengolah telur yang digoreng, antara lain :
a.
Sunny side up, yaitu telur mata sapi yang tidak dibalik.
b.
Turn over, yaitu telur mata sapi yang dibalik dalam proses
menggorengnya.
c.
Over easy (Omellete), yaitu telur yang didadar
Untuk menghindari terjadinya
proses browning (hangus), maka
pemakaian lemak sebagai penghantar panas tidak boleh terlalu banyak dan penggunaan
api harus kecil.
4.
Telur tumis (Sautieing)
Adalah telur yang dipecah dan dikocok dengan cream
atau susu lalu digoreng dengan sedikit minyak sambil terus diaduk-aduk sampai
hancur dan matang. Contoh olahan telur yang di
sauté (menggunakan minyak sedikit), yaitu telur orak-arik/scrambled egg atau Oeufs broilles adalah telur yang dihancurkan saat
ditumis.
5.
Telur panggang
Olahan telur dengan dipanggang (Baked egg) contohnya adalah Oeufs miroir dan Oeufs au gratin.
6.
7.
Acar
Kuning Telur Puyuh
Bahan:
-
2 sdm minyak goreng
-
50 ml air
-
12 buah cabai rawit merah
-
60 gr wortel, kupas, potong bentuk panjang tipis
dengan panjang 3 cm
-
50 gr jagung muda, belah 2 memanjang, potong 3 cm
-
16 butir telur puyuh, rebus dan kupas
-
2 buah mentimun, buang bijinya, potong sama dengan
ukuran wortel
-
Garam, gula, dan cuka secukupnya
Bumbu
yang dihaluskan:
-
2 siung bawang putih
-
2 cm kunyit
-
2 cm jahe
-
2 butir kemiri
Cara Membuat:
1.
Tumis
bumbu halus hingga harum dan matang. Masukkan air, garam, gula, cuka dan cabai,
masak hingga mendidih.
2.
Tambahkan
wortel, jagung dan telur puyuh, aduk dan masak hingga bumbu meresap, masukkan
mentimun, aduk sampai semua bahan tercampur rata.
3.
Setelah
matang, angkat dan sajikan.
8.
Telur Pindang
Bahan:
-
8 butir telur
-
300 ml air
-
1 sdt garam
-
5 gr kulit bawang merah
-
2 lembar daun salam
-
3 lengkuas, memarkan
-
1 sdt air asam
-
1 sdt gula merah
Cara
Membuat:
1. Rebus
telur bersama semua bahan hingga matang.
2. Setelah
10 menit, memarkan, pukul-pukul kulitnya hingga retak agar bumbu dapat merasap,
rebus kembali hingga air perebus hamper kering.
3. Setelah
matang, angkat dan sajikan.
9.
Telur Asin
Bahan:
-
400 gr garam kasar, haluskan
-
1.000 gr abu merang bakar
-
10 butir telur bebek
-
Air secukupnya
Cara
Membuat:
1.
Campur garam, abu merang dan air hingga konsistensi
cukup dapat membungkus telur.
2.
Bungkus satu per satu telur dengan campuran garam dan
abu merang, simpan dala wadah tertutup. Simpan selama + 10-21 hari.
3.
Cuci telur, rebus sampai matang, sajikan.
10.
Semur
Telur Ceplok
Bahan:
-
2 sdm margarine
-
2 siung bawang putih, iris
-
4 siung bawang merah, iris
-
2 sdm kecap manis
-
400 ml kaldu ayam
-
2 buah tomat,
belah pasi
-
4 butir telur
-
Garam, pala dan merica secukupnya
Cara
Membuat:
4. Tumis
bawnag hingga layu dan harum. Masukkan garam, pala, merica, kecap manis, kaldu
dan tomat, masak hingga mendidih.
5. Pecahkan
telur satu per satu ke dalam kuah, masak hingga mendidih dan bumbu meresap.
Angkat dan sajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar