Unggas
1.
Pengertian unggas
Adalah hewan bersayap, berkaki dua, berparuh dan berbulu yang mencakup
segala jenis burung yang dapat dipelihara dan diternakkan sebagai penghasil
pangan daging dan telur.
2.
Klasifikasi jenis-jenis unggas
1.
Ayam (chicken)
a.
Poussen/spring chicken (baby chicken), ayam yang masih sangat
muda berumur + 4-6 minggu dan berat 250-500 gr.
b.
Pouted rein/boiler, adalah ayam muda jenis
broiler yang berumur + 8-12
minggu dan berat 800-900 gr.
c.
Pouparde/chicken, adalah ayam dewasa yang berumur + 4-5 bulan dan
berat 1000-1500 gr/1-1 ½ kg.
d.
Chapon, adalah ayam pejantan yang sudah cukup tua, berumur +
5-6 bulan dan berat 2-4 kg.
2.
Bebek/itik
(duck)
Bebek dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a.
Duckling,
adalah bebek muda yang berumur + 1-3 bulan dan berat 1-2 kg.
b.
Duck,
adalah bebek dewasa yang berumur + 3-4 bulan dan berat 2-3 kg.
3.
Angsa (goose)
Angsa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a.
Gooseling, adalah angsa muda yang berumur + 3-5 bulan dan berat 2-3
kg.
b.
Goose, adalah angsa dewasa yang berumur + 6-9 bulan dan berat 3-7
kg.
4. Kalkun (Turkey)
Di Indonesia kalkun
hanya sebagai
binatang peliharaan, sedangkan di Negara Barat dijual dalam bentuk dibekukan yang siap untuk
diolah.
a.
Young Turkey, adalah kalkun muda yang berumur + 3-4 bulan dan berat 2-3
kg.
b.
Yearling Turkey, adalah kalkun dewasa yang berumur + 5-7 bulan dan berat 4-7
kg.
c.
Large Turkey, adalah kalkun yang berumur + 10 bulan dan berat +
8 kg.
5. Burung Merpati
Burung merpati atau
burung dara yang digunakan biasanya burung dara yang masih muda.
Digunakan untuk masakan-masakan Tionghoa, berupa masakan tim atau burung
dara goreng.
3.
Kualitas unggas
Kualitas
unggas yang baik ditentukan oleh:
1.
Bagian daging pada bagian dada lebih banyak.
2.
Tekstur daging lembut.
3.
Bila ditekan, dagingnya bingkas
4.
Bagian dada tampak berisi.
5.
Bagian paha tidak keras.
6.
Aroma segar dan tidak ada aroma
amis/ busuk.
7.
Karkas utuh.
4.
Teknik Menangani Unggas
1.
Memilih unggas
a.
Berupa hewan
ü
Ayam sehat:
-
Matanya bening.
-
Kepala dan badannya tegak.
-
Lincah bergerak.
|
ü
Ayam sakit:
-
Matanya biasanya tertutup.
-
Kepalanya tertunduk.
-
Hampir selalu duduk.
|
b.
Berupa daging
ü Unggas segar:
-
Warna daging: putih kekuningan.
-
Warna lemak: putih kekuningan dan merata dibawah kulit.
-
Bau: segar & tidak berbau asing/abnormal.
-
Kekenyalan: harus elastis (bila ditekan bingkas).
-
Tidak ada tanda-tanda memar, atau tanda lain yang
mencurigakan.
ü Ciri-ciri karkas ayam
yang baik:
-
Bentuk karkas padat (kompak),
paha, betis, sayap, dan dada berdaging tebal. Besar daging pada dada dapat
diketahui dengan cara mengukur panjang tulang dada. 50% dari daging ayam
terdapat pada tulang dada.
-
Perlemakan, menyebar rata di bawah
kulit yang menutupi seluruh bagian karkas.
-
Warna kulit putih agak kekuningan.
-
Kulit harus utuh, tidak sobek atau
banyak goresan. Kulit benar-benar bebas dari bulu-bulu jarum (mikroba bersarang
di dalam bulu-bulu itu). Kulit ayam tidak memar, tidak berwarna kebiru-biruan
(akibat benturan, pembuluh darah halus tidak pecah, tidak terjadi pembekuan
darah di bawah kulit), karena dengan adanya memar maka daya tahan karkas
terhadap serangan mikroba menurun, sehingga daging ayam cepat/mudah membusuk.
-
Tidak terdapat tulang-tulang yang
patah.
ü Kerusakan daging unggas:
-
Perubahan pada bagian tertentu
dari karkas ayam (lengket pada bagian bawah sayap, antara kaki dan tubuh, serta
bagian atas ekor).
-
Terbentuk warna gelap pada bagian
ujung sayap.
-
Daging menjadi lembek dan
berlendir.
2.
Menyiapkan dan
membersihkan unggas
Cara menyiapkan dan membersihkan unggas sama
pada setiap unggas, yaitu:
-
Menghilangkan bulu-bulu yang halus.
-
Memotong bagian leher.
-
Memotong bagian kaki.
-
Mengambil bagian dalam.
-
Mencuci semua bagian potongan.
-
Mengikat dan melipat atau memotong.
3.
Teknik memotong unggas
1.
Punggung
ayam dibagi sama besar.
2.
Bagian
dada dibagi dua.
3.
Pisahkan
dada dari paha.
4.
Hilangkan
tulang dada kecuali pergelangan sayap.
5.
Pada
ayam besar dan untuk pengolahan khusus, bagian dada dan paha dapat dipotong
lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Nama-nama
potongan unggas:
4.
Teknik persiapan pengolahan unggas meliputi:
ü Bonning
Adalah proses
memisahkan/membuang tulang dari daging, untuk memudahkan saat proses
pengolahan.
ü Cutting
Adalah proses pemotongan daging atau tulang menjadi
beberapa bagian sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
ü Stuffing
Adalah proses
mengisi daging dengan berbagai isian yang bertujuan untuk menjaga kelembaban
daging selama proses pemasakan.
ü Larding
Adalah
proses memasukkan/mensisipkan lemak beku yg sudah dipotong strip, dengan cara ditusukkan
searah serat daging menggunakan jarum( larding needle). Larding ini bertujuan
untuk memperbaiki rasa serta memberikan efek berminyak.
ü Barding
Adalah proses pemberian lemak pada
daging (daging dibungkus lemak) yang bertujuan untuk meminyaki dan memberikan
kesan mengkilap pada daging.
ü Trussing
Adalah proses
penjahitan setelah stuffing.
ü Netting
Adalah proses mengikat unggas tujuannya adalah
untuk “mencetak” produk agar tampil lebih menarik, juga berfungsi untuk
menggabungkan atau mengikat beberapa bagian daging yang terpisah menjadi satu
produk utuh.
ü Marinating
Adalah proses membumbui/merendam daging
dengan cairan dari perpaduan aneka macam bumbu untuk memberi rasa dan membantu
proses pengempukan pada daging.
5.
Teknik penyimpanan unggas
Untuk menjaga
kualitas unggas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu penyimpanan, antara lain:
ü Lama waktu penyimpanan:
-
Daging ayam yang segar adalah daging dari ayam yang telah
dipotong selama kurang dari 6 jam. Sebaiknya langsung diolah.
-
Dalam lemari pendingin, dapat tahan selama 24 jam.
-
Dalam lemari pembeku (freezer), daging ayam dapat
bertahan selama 1 minggu atau lebih.
ü Cara penyimpanan yang baik
-
Unggas perlu dibersihkan dan
dicuci sebelum disimpan.
-
Simpan unggas dalam ruang
pendingin (refrigerator) bila masa simpan tidak lama dan akan segera digunakan.
-
Simpan unggas dalam ruang pembeku
(frezeer) jika belum digunakan dan akan disimpan untuk waktu yang lama.
ü Menyimpan daging ayam utuh:
-
Pisahkan bagian jeroan dengan daging ayam.
-
Keringkan daging ayam, lap dengan tissue dapur yang bersih.
-
Buang lemak pada ayam (bila ada).
-
Bungkus dengan plastik (plastic wrap atau plastik
kiloan) atau tempatkan di wadah tertutup rapat.
-
Berikan label dan tanggal penyimpanan.
ü Menyimpan ayam potong
Ayam yang sudah dipotong-potong , atau ayam yang tidak
bertulang dan sudah dikuliti (fillet atau boneless) sebaiknya
dibagi-bagi menjadi 1 paket yang sesuai dengan porsi masakan untuk keluarga.
Dengan cara pembagian ini selain menghindari porsi masak
yang berlebihan tentu akan mempermudah persiapan bila hendak memasak, jadi
tidak perlu mencairkan/melumerkan (defrost) semua persediaan daging
ayam.
ü Cara mencairkan ayam yang dibekukan
Keluarkan ayam utuh atau potongan ayam yang sudah dibekukan,
paling tidak 2-3 jam sebelum diolah. Untuk mendapatkan hasil yang
baik, sebaiknya tidak mencelupkan ayam beku kedalam air.
Biarkan ayam masih terbungkus plastik sewaktu melakukan
pencairan, jangan dibiarkan terbuka. Karena dapat memberikan kesempatan bakteri
untuk berkembang.
6.
Teknik memasak unggas
a.
Boiling
(merebus)
Adalah memasak
makanan pada air mendidih, yang jumlah/volume airnya lebih banyak dari bahan
yang dimasak.
b.
Simmering
(merebus dengan api kecil)
Adalah merebus
dalam air dengan jumlah air lebih banyak dari bahan yang tersedia dan merebus ini dilakukan pelan-pelan dalam
waktu yang cukup lama dengan menggunakan api kecil. Cara
simmering dilakukan untuk menghindari hancurnya tekstur dari bahan makanan.
c.
Stewing
Adalah merebus bahan makanan dalam air yang jumlahnya (dalam volume) sama atau
hampir sama dengan banyak bahan yang direbus. Cairan yang biasa dipergunakan adalah kaldu dan
saus.
d.
Braising
Adalah merebus bahan makanan dalam cairan yang jumlahnya (dalam volume) lebih
sedikit daripada bahan makanan yang direbus. Cairan perebus hanya menutupi
setengah dari bahan makanan yang dimasak. Braising sangat cocok dilakukan pada bahan makanan
yang mempunyai tekstur yang keras. Sebaiknya menggunakan panci dalam yang tertutup rapat, yang disebut braising
pan.
e.
Roasting
Memasak
makanan dengan panas tinggi dari segala jurusan. Misalnya seperti di oven. Pada
saat di oven sesekali makanan disiram dengan minyak untuk menjaga kelembaban
suhu pemanasan.
f.
Grilling
Memasak
makanan dengan panas radiasi yang tinggi dan langsung. Alat
yang dipergunakan memasak grill yang dilengkapi dengan jeruji kawat. Jeruji ini
selain berfungsi sebagai penahan makanan yang sedang dimasak, juga berfungsi
membuat bagian yang lebih gosong yang membentuk
jeruji pula.
g.
Saute
Adalah memasak
makanan dengan cara menumis dan dengan minyak sedikit.
h.
Deep
Frying
Memasak
makanan dalam minyak panas dengan jumlah minyak yang banyak sampai bahan
makanan terendam oleh minyak.
7.
Hidangan Indonesia dari unggas
Contoh hidangan dari unggas, antara lain:
Ayam Goreng Bandung
Bahan:
-
1
ekor ayam yang muda dan gemuk
-
5
buah kemiri
-
6
siung bawang merah
-
1
ruas jari lengkuas
-
2
batang sereh
-
½
ruas jari kunyit
-
2
siung bawang putih
-
1
sdm garam
-
1
gelas air
-
1
½ gelas minyak untuk menggoreng
Cara Membuat:
1.
Bersihkan
ayam, cuci dan potng-potong + sebesar 2 ruas jari.
2.
Haluskan
semua bumbu, kecuali sereh.
3.
Letakkan
bumbu dalam wajan, masukkan daging ayam, tuangi air.
4.
Rebus
hingga daging ayam lunak dan air habis.
5.
Angkat
lalu goreng ayam serta bumbunya dalam minyak panas, masak sampai ayam berwarna
kuning keemasan.
6.
Setelah
matang angkat, hidangkan dalam piring.
Bebek Masak Hijau
Bahan:
-
1.600
gr bebek yang telah dibersihkan, potong menjadi 8
-
2
sdm minyak goreng
-
2
batang sereh, memarkan
-
3
lembar daun jeruk
-
2
lembar daun kunyit
-
400
ml air
-
1
sdm garam
-
2
buah asam kandis
Bumbu yang dihaluskan:
-
3
butir kemiri
-
3
cm jahe
-
5
cm lengkuas
-
3
cm kunyit
Bumbu
yang ditumbuk kasar:
-
3
siung bawang putih
-
7
siung bawang merah
-
5
buah cabe hijau
-
10
buah cabe rawit hijau
Cara Membuat:
1.
Panggang
bebek hingga lemaknya berkurang dan bebek tidak amis.
2.
Tumis
bumbu halus, bumbu kasar, sereh, daun jeruk dan daun kunyit, aduk rata.
3.
Masukkan
bebek, aduk sampai tercampur dengan bumbu. Tuang air, masukkan garam, asam
kandis, masak sampai bumbu meresap, bebek empuk dan kuah mengental.
4.
Setelah
matang, angkat dan sajikan.
Soto Daging Angsa
Bahan:
-
5
sdm minyak goreng
-
3
batang sereh, memarkan
-
50
gr jahe, memarkan
-
1
sdt merica bubuk
-
4
lembar daun jeruk
-
2
lembar daun salam
-
700
gr fillet daging angsa
-
2.000
ml air
-
400
ml santan dari 400 gr kelapa
-
Garam
secukupnya
Bumbu yang dihaluskan:
-
50
gr bawang putih
-
40
gr bawang merah
-
20
gr kencur
-
8
cm kunyit, bakar
-
1
sdt terasi
-
10
butir kemiri
-
½
sdt pala
-
1
sdt ketumbar
Pelengkap
-
Kentang
goring bentuk dadu, taoge matang, bawang goring, daun seledri iris, jeruk
nipis, dan sambal.
Cara Membuat:
1.
Tumis
bumbu halus hingga harum, masukkan sereh, jahe, merica, daun jeruk dan daun
salam, aduk rata.
2.
Masukkan
daging angsa, masak hingga berubah warna. Masukkan air, masak hingga mendidih
dan daging lunak. Angka, pisahkan daging dengan kuahnya.
3.
Tambahkan
santan dan garam ke dalam kuah, masak hingga kuah agak mengental. Angkat.
4.
Ambil
daging angsa, lalu potong dadu.
5.
Isi
mangkuk saji dengan semua pelengkapnya, susun di atasnya potongan daging angsa,
sirang dengan kuah, taburkan dengan bawang goreng dan daun seledri. Sajikan
dengan jeruk nipis dan sambal.
Kalkun Panggang (Turkey Roaster)
Bahan:
-
Kalkun
siap pakai, yang sudah dikeluarkan jeroannya
-
Minyak
zaitun (secukupnya)
-
Lemon
(1 buah, 1/2 ambil airnya. 1/2 biarkan)
-
Daun
rosemary (secukupnya)
-
Bawang
bombay (2 buah) potong dadu
-
Batter
5 sdm
-
Madu
2 sdm
-
Apel
Hijau 1 buah potong dadu
-
Oregano
1 sdm
-
Garam
secukupnya
-
Merica
secukupnya
-
Wortel
1 buah, potong dadu
-
Daging
sapi cincang 200 grm
-
Kayumanis
1 batang
-
Kentang
2 sdm potong dadu
Cara Membuat :
Untuk Olesan Kalkun:
Campurkan minyak zaitun,
oregano, merica, madu, air lemon, garam, daun rosmery dan batter.
Untuk Isian :
Tumis bawang bombay, merica,
garam, kayu manis, daging cincang, apel, kentang, wortel sebentar saja setengah
matang. Angkat.
1.
Masukkan isian dalam perut kalkun, sampai penuh.
2.
Lumuri kalkun dengan bahan olesan, diamkan beberapa
saat.
3.
Panggang kalkun pada 250 derajat celcius. Selama 30
Menit.
4.
Angkat. Hidangkan Kalkun Panggang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar